loader

Cara Kemenperin Optimalkan Industri Furnitur Tanah Air

21 November 2018 | Author : Manufakturindo
image berita
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) tengah melakukan optimalisasi industri furnitur tanah air. Pasalnya, industri furnitur menjadi salah satu prioritas industri yang memiliki nilai ekspor tinggi. Selain itu, Indonesia masih memiliki ketersediaan bahan baku berupa kayu, rotan dan bahan alami lainnya yang melimpah.

 

“Kinerja ekspor industri furnitur serta peranan Indonesia dalam ekspor furnitur dunia harus ditingkatkan lagi,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ketika meninjau industri furnitur dan kerajinan rotan House of Rattan dan Yamakawa di Cirebon, Sabtu (3/11).

 

Menperin mencatat, ekspor industri furnitur di tahun 2015 mencapai sebesar USD1.71 Miliar, pada tahun 2016 mencapai USD1.61 Miliar, dan sebesar USD1.63 Miliar pada 2017. Sementara itu, nilai perdagangan furnitur dunia berdasarkan data CSIL sebesar USD130 Miliar pada tahun 2015, USD131 Miliar pada tahun 2016, dan USD138 Miliar di 2017.

 

Kinerja ekspor furnitur juga masih relatif kecil dibandingkan dengan potensi bahan baku yang ada. Seperti diketahui, Indonesia merupakan penghasil 85% bahan baku rotan dunia. Daerah penghasil rotan di Indonesia sebagian besar berada di Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera. Dari 306 jenis rotan, saat ini baru 51 jenis yang termanfaatkan.

 

Kebijakan Menperin

 

Saat ini, pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi industri furnitur dan kerajinan melalui beberapa kebijakan, di antaranya dengan mendirikan Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di lokasi Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Peningkatan kapasitas SDM terampil juga dilakukan dengan Program Pendidikan Vokasi yang link and match antara SMK dengan industri.

 

Menperin menyampaikan kepada para pengusaha mebel rotan di Cirebon serta Ketua dan Pengurus Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) bahwa potensi bahan baku rotan di Palu, Sulawesi Tengah harus dimanfaatkan optimal. Terlebih Kemenperin telah membangun fasilitas Pusat Inovasi Rotan Nasional (PIRNas) yang berlokasi di Kawasan Industri Palu.

 

PIRNas yang telah diresmikan dan beroperasi sejak 2014 ditujukan sebagai basis pengembangan rotan nasional, khususnya untuk desain dan teknologi produksi produk rotan. PIRNas juga dilengkapi dengan mesin-mesin dengan teknologi baru serta gudang penyimpanan produk. Dengan fasilitas yang ada, industri dari Cirebon dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memproduksi komponen di lokasi yang dekat dengan bahan baku.

 

Strategi ini, tambah Menperin, diharapkan memperkuat kembali poros Palu-Cirebon sebagai pusat bahan baku dan pusat industri furnitur rotan. Dengan demikian, masyarakat di Palu yang dekat dengan bahan baku juga bisa merasakan hasil industri rotan.



Loading...

Berita Manufaktur Terkait

Jokowi-Maruf Amin Baru dilantik Sudah Punya PR...

Usai pelantikan presiden dan wakil presiden RI 2019 – 2024, Jokowi dan Ma’ruf Amin selak...

Kemenperin Bangun Politeknik Industri...

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan Asosiasi dan Industri Petrokimia siap membangun Polite...

Industri Manufaktur Mampu Menyerap 18,25 Juta...

Industri manufaktur mampu menyerap 18,25 juta tenaga kerja terampil di tahun 2018. Jumlah ini mampu ...

Perusahaan Manufaktur