loader

Lanjutan Kerjasama RI – Korsel Di Bidang Manufaktur

25 September 2018 | Author : Manufakturindo
image berita
Indonesia – Korea Selatan berpotensi untuk memperkuat den melanjutkan kerjasama yang telah terbina puluhan tahun, khususnya dalam rangka peningkatan investasi sektor industri manufaktur. Peluang akselerasi kerjasama ini akan segera terealisasi dengan adanya kunjungan kenegaraan Presiden RI Joko Widodo ke Korsel mulai tanggal 10 – 11 September 2018.

 

“Lawatan tersebut sebagai kunjungan balasan Presiden Korsel Moon Jae–in ke Indonesia pada tahun 2017 lalu. Saat itu, Pemerintah Indonesia dan Korsel telah sepakat membuat payung kerja sama dalam upaya mempercepat pengembangan sektor industri potensial di antara kedua negara,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (7/9).

 

Menurut Menperin, komitmen bilateral sudah ditandai melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Menteri Perindustrian RI Airlangga Hartarto bersama Menteri Perdagangan, Industri, dan Energi Korsel Paik Un-gyu dengan disaksikan Presiden RI Joko Widodo dan Presiden Korsel Moon Jae-in di Istana Bogor, 9 November 2017 lalu.

 

“Langah sinergi itu antara lain meliputi kebijakan industri, peningkatan investasi, dan transfer teknologi yang diharapkan mampu mendorong perekonomian yang saling menguntungkan untuk kedua negara,” ungkapnya.

 

Airlangga menjelaskan, kemitraan strategis RI-Korsel yang segera diakselerasi adalah pengembangan industri manufaktur. Beberapa sektor potensial itu, di antaranya industri logam, otomotif, kimia, perkapalan, elektronik, serta industri kecil dan menengah.

 

Menperin menyampaikan, pihaknya terus mendorong realisasi investasi dari para pelaku industri Korsel yang telah berkomitmen ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

 

Airlangga mengemukakan, investasi manufaktur lain dari Korsel yang menunjukkan kemajuan cukup baik, yakni Pohang Iron Steel Company (Posco) yang bekerja sama dengan PT Krakatau Steel Tbk untuk mengembangkan lini baru produk baja melalui anak usahanya, PT Krakatau Posco.

 

Di sektor otomotif, Kementerian Perindustrian juga telah mendorong Hyundai Motor Corporation (HMC) agar meningkatkan investasinya di Indonesia.

 

RI-Korsel pun berkomitmen untuk mendukung aktivitas dan pengembangan IKM. Pasalnya, sektor ini berpotensi menggerakkan perekonomian nasional. Upaya yang telah diakukan kedua negara adalah kerjasama di sektor industri kreatif, salah satunya melalui kegiatan Korean Creative Content Agency di Jakarta.

 

Nilai investasi Korsel terus meningkat sehingga menempati peringkat keempat terbesar di Indonesia. Hingga pertengahan tahun ini, nilainya telah mencapai USD1,15 miliar, sementara tahun 2017 sebesar USD2,2 miliar. Sedangkan, neraca perdagangan Indonesia dengan Korsel sepanjang tahun lau mengalami surplus sebesar USD78 juta dari total nilai perdagangan yang mencapai USD16 miliar.



Loading...

Berita Manufaktur Terkait

Jokowi-Maruf Amin Baru dilantik Sudah Punya PR...

Usai pelantikan presiden dan wakil presiden RI 2019 – 2024, Jokowi dan Ma’ruf Amin selak...

Kemenperin Bangun Politeknik Industri...

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dengan Asosiasi dan Industri Petrokimia siap membangun Polite...

Industri Manufaktur Mampu Menyerap 18,25 Juta...

Industri manufaktur mampu menyerap 18,25 juta tenaga kerja terampil di tahun 2018. Jumlah ini mampu ...

Perusahaan Manufaktur