loader

Bukti Keberhasilan Sektor Manufaktur Indonesia Di Dunia

20 December 2018 | Author : Manufakturindo
image berita
Sektor manufaktur Indonesia tidak dapat dipandang sebelah mata. Dalam beberapa tahun belakangan, sektor yang tengah menjadi prioritas pemerintah ini mampu menorehkan prestasi positif di dunia. Beberapa bukti keberhasilan sektor manufaktur tersebut antara lain:

 

Indonesia menempati peringkat tertinggi di Asean untuk kontribusi sektor manufaktur terhadap ekonomi dunia dengan porsi 20,5 persen. Data ini berdasarkan laporan World Bank tahun 2017.

 

”Dari capaian tersebut, Indonesia menempati peringkat kelima dunia untuk negara-negara yang tergabung di G20,” ungkap Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

 

Merujuk data United Nations Industrial Development Organization (UNIDO), Indonesia menempati peringkat ke-4 dunia dari 15 negara yang kontribusi industri manufakturnya terhadap produk domestik bruto (PDB) di atas 10 persen.

 

“Kita sering mendengar deindustrialisasi itu karena kontribusi manufaktur ke PDB harus di atas 30 persen. Kalau kita melihat data UNIDO dan World Bank, kontribusi sektor manufaktur di dunia tidak ada yang di atas 30 persen,” ungkapnya.

 

Data UNIDO menunjukkan, di negara industri, rata-rata sektor manufakturnya menyetor ke PDB hanya mencapai 17 persen. Sementara Indonesia mampu menyumbang hingga 22 persen, di bawah Korea Selatan (29%), China (27%), dan Jerman (23%). Namun, Indonesia melampaui perolehan Meksiko (19%) dan Jepang (19%). Sedangkan, negara-negara dengan kontribusi sektor industrinya di bawah rata-rata 17 persen, antara lain India, Italia, Spanyol, Amerika Srikat, Rusia, Brasil, Perancis, Kanada dan Inggris.

 

Selain itu, melihat hasil survei Nikkei dan IHS Markit, Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia selama periode Januari-November 2018 masih di atas level 50, yang menunjukkan manufaktur tetap ekspansif. Pada November 2018, PMI Manufaktur Indonesia menduduki peringkat ke-4 di tingkat Asean, melampaui capaian Thailand (49,8), Malaysia (48,2), dan Singapura (47,4).

 

Menperin pun menambahkan, aspirasi besar Making Indonesia 4.0 adalah menjadikan Indonesia masuk dalam 10 jajaran negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. Sasaran lainnya, meningkatkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) riil hingga 1-2 persen serta menciptakan lapangan kerja baru bagi 10 juta orang sampai tahun 2030.



Loading...

Berita Manufaktur Terkait

Jadi Mendikbud, Nadiem Makarim Punya Tugas...

Setelah resmi dilantik sebagai Mendikbud bulan lalu, Nadiem Makarim sempat diragukan kemampuannya. B...

Jokowi-Maruf Amin Baru dilantik Sudah Punya PR...

Usai pelantikan presiden dan wakil presiden RI 2019 – 2024, Jokowi dan Ma’ruf Amin selak...

Investor Asing Lebih Pilih Investasi ke...

Belakangan santer terdengar kabar bahwa investor asing lebih memilih untuk berinvestasi ke Vietnam d...

Perusahaan Manufaktur